Usia kanak-kanak adalah waktu yang paling sering dihabiskan untuk bermain, dan belajar. Tapi, tidak semua anak mudah untuk diajak bekerja sama dan cenderung menjadi anak sulit diatur. Seperti gak ada rasa capek, anak-anak akan lari ke sana ke mari, dan tidak peduli kalau nantinya ia akan kelelahan.
Jika dibiarkan, kebiasaan ini berdampak buruk untuk tumbuh kembangnya, lho. Oleh karena itu, moms harus tahu 4 trik menghadapi anak yang sulit diatur ini. Yuk disimak!
4 Cara Berkala Menangani Anak Sulit Diatur
Anak yang sulit diatur adalah anak yang terbentuk dari kebiasaan acuh orangtuanya, untuk menyikapinya, cobalah untuk sering memberi arahan yang sesuai dengan kesenangannya.
Dengan terus memberi arahan seperti itu maka si anak akan mengerti soal keteraturan. Berikut beberapa contoh arahan yang patut dicoba.
1. Ajari anak untuk bekerja sama
Supaya anak-anak mengerti arti kerjasama, orang tua bisa membuat peraturan yang berlaku seperti sebuah games yang memiliki hadiah, dan hukuman.
Terapkan peraturan ini pada saudaranya juga dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika dengan menunjukkan pujian saat si kecil membereskan mainannya, tapi kalau salah satu tidak mau mengerjakan, maka tunjukkan kalau saudaranya membutuhkan bantuan, dan ia pasti akan senang jika dibantu.
Dengan terus memberi arahan seperti itu maka mereka akan merasa penting dan bangga melakukan hal yang baik.
2. Biasakan berdiskusi
Membentak anak sangat tidak dianjurkan. Bukannya menurut, anak justru akan semakin memberontak. Jadi ketika anak sulit diatur, sesekali buat pilihan yang tidak disukainya.
Misalnya, jika si sulung kerap menjahili adiknya, ajak ia berbicara mengapa ia melakukan hal tersebut, dan tanyakan apakah dia akan suka jika seseorang melakukan hal yang sama padanya.
Mengajaknya, dan membiasakan berdiskusi akan memberikan efek jangka panjang yang baik, sehingga ia dapat mengerti mengapa hal yang dilakukannya tersebut kurang baik.
3. Tanyakan apakah anak-anak benar-benar mengerjakan tugas sekolahnya
Ketika anak memiliki tugas sekolah, berilah kepercayaan kepada mereka dengan mengerjakan PR-nya sendiri. Tanpa didampingi, mereka akan belajar tentang tanggung jawab.
Kalau ada pertanyaan yang sulit, biarkan anak-anak yang berinisiatif bertanya, dan mama cukup bertugas untuk mengontrol apakah anak-anak benar-benar mengerjakan PR-nya.
Jangan lupa untuk menanyakan, dan menawarkan bantuan ketika ada bagian yang belum mereka pahami.
4. Kalau anak merajuk, cobalah untuk tidak luluh
Seringkali anak akan ngambek jika keinginannya tidak dipenuhi. Meski hati rasanya gak tega melihat anak menangis, mama jangan mudah luluh, ya.
Kalau segala keinginannya selalu dipenuhi akan menjadi kebiasaan yang buruk. Anak menjadi manja, dan keras kepala. Jika anak menangis, biarkan saja dulu, berpura-puralah untuk tidak peduli. Kemudian beri penjelasan kenapa hal, atau barang yang dimintanya sekarang tidak bisa diberikan.
Alihkan perhatiannya pada hal lain yang lebih bermanfaat.
Mendidik anak agar mudah diarahkan, dan diberi nasehat memang gampang-gampang susah. Terlebih kalau anak tersebut sulit diatur, terlalu aktif, dan membuatnya tidak bisa diam.
Semoga cara-cara di atas dapat membantu orang tua untuk dapat menangani si kecil yang sedang rewel. Tips lain layak baca untuk bunda agar lebih mudah mendekatkan diri dengan si buah hati. sumber: rinma.co/SITI YULIANINGSIH.
Post a Comment